translet

Kamis, 19 Juni 2025

“RABI JIWO” FILM HORROR TAYANG DI BIOSKOP MULAI 26 JUNI 2025

 Jakarta, 18 Juni 2025 – Setelah mempersembahkan film pertama yang bertema action, Tawang Khan Production kembali memproduksi film dengan mengambil genre horror berjudul Rabi Jiwo: Menikahi Mayat. Disutradarai oleh Agus H. Mawardy, film ini cukup mencuri perhatian, karena tercatat sebagai comeback Syahnaz Sadiqah dan Ramon Y Tungka ke layar lebar. Dengan ciri khas Tawang Khan Production berupa adanya adegan laga yang dikoreografi sebagai nilai tambah, film Rabi Jiwo diharapkan akan menjadi suatu film horor yang tampil beda. Selain genre horror juga diselipkan humor disana-sini sebagai selingan dari kisah film yang cukup mencekam. Film ini tayang mulai tanggal 26 Juni 2025 di seluruh Indonesia.



SINOPSIS Rabi Jiwo: Menikahi Mayat menceritakan tentang kisah seorang anak muda yang terlibat cinta beda kasta. Demi mendapatkan kekasihnya, ia rela melakukan segala cara termasuk memanggil kekuatan dari alam kematian. Hal tersebut kemudian memancing teror mengerikan yang bahkan tidak pernah ia bayangkan.  




CAST & CREW Film Rabi Jiwo dibintangi sederet nama seniman Tanah Air, antara lain Syahnaz Sadiqah, Ramon Y Tungka, Reynavenzka Deyandra, Furry Setya, Tyo Pakusadewo, Varissa Camelia, Lisa Mae, Budi Bima, Sania Velova, dan Sri Yatun. Produser film ini adalah empat anak muda dari dunia bela diri Tanah Air yaitu; Wahyudi “Beksi” Tejo Sulaksono, Ali Massae, Atmi S, dan Ical Labarani. Adegan laga sepenuhnya dikejarkan oleh All Stars Productions dengan arahan sutradara laga Fandy Fight. Sutradara Agus H Mawardy yang membesut film ini sebelumnya dikenal sebagai sutradara film Valentine, Arwah Noni Belanda, dan Bonnie, serta beberapa series dan film pendek diantaranya Kalis, Wening dan beberapa judul Halusinada di suatu OTT.




LOKASI SHOOTING Dalam proses pembuatannya, film Rabi Jiwo dilakukan di daerah Blora, Cepu dan Lasem - Jawa Tengah. Proses pengambilan gambar film ini mendapatkan perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, dengan mendapatkan lokasi-lokasi yang cukup menakjubkan. Antusiasme masyarakat lokal terbilang tinggi, selain kehadiran para aktor, mereka juga bangga karena daerahnya dilibatkan sebagai lokasi syuting. Cuaca yang cukup ekstrim karena terletak di wilayah pesisir tidak membuat para pemeran film Rabi Jiwo patah semangat. Aktor Furry Setia yang harus banyak melakukan adegan fisik bahkan sempat dibawa ke rumah sakit karena alami dehidrasi, dan segera mendapatkan infus agar tetap prima berakting keesokan harinya. DAFTAR CAST: Raymond J Tungka sebagai Gimin Syahnaz Sadiqah sebagai Sriningsih Reynavenzka Deyandra sebagai Nyi Suti Furry Setya sebagai Gopek Tyo Pakusadewo sebagai Raden Mas Priyo Sumarjo Varissa Camelia sebagai Nyi Turah Lisa Mae sebagai Wati Budi Bima sebagai Ki Geseng Sania Velova sebagai Raden Ayu Priyo Sumarjo Sri Yatun sebagai Simbok

Selasa, 17 Juni 2025

Mengenal SKOP Productions & Deretan Bintang Film di Balik Film Action Malaysia Terlaris “Blood Brothers: Bara Naga” yang Kini Tayang di Bioskop Indonesia

 Film aksi terbaru “Blood Brothers: Bara Naga” bukan sekadar suguhan hiburan penuh ledakan dan adrenalin. Film ini lahir dari tangan-tangan kreatif dan penuh pengalaman, baik dari rumah produksinya, SKOP Productions, maupun para pemain utamanya yang telah lama menjadi ikon di industri film Malaysia.



SKOP Productions merupakan rumah produksi legendaris Malaysia yang telah berdiri sejak 1985, didirikan oleh Datuk Yusof Haslam. Popularitas SKOP melejit melalui film “Sembilu” (1995) yang sukses meraih RM6 juta hanya dalam satu minggu penayangan. Sejak itu, SKOP dikenal sebagai pionir film-film box office Malaysia, dengan portofolio blockbuster seperti Polis Evo 3(2023) dengan capaian RM 54 juta, disutradarai Syafiq Yusof, dibintangi Syafiq Kyle dan Sharnaaz Ahmad. Lalu, Munafik 2 (2018) dengan capaian RM 48 juta dan Abang Long Fadil 2 (2022) yang meraup RM 25 juta.



“Blood Brothers: Bara Naga” menjadi proyek ambisius terbaru dari SKOP, mempertegas posisinya sebagai studio film dengan inovasi dan kualitas produksi bertaraf internasional. Para pemainnya pun adalah talenta-talenta terbaik Malaysia, di antaranya:

● Syafiq Kyle

Aktor muda berbakat ini dikenal luas melalui perannya sebagai Inspektur Dani dalam film box office “Polis Evo 3”. Ia juga pernah membintangi film horor populer “Pusaka”(2019), dan terlibat aktif dalam adegan stunt yang dilakukannya sendiri. “Blood Brothers” menjadi film ketiganya bersama sutradara Syafiq Yusof, menunjukkan chemistry dan konsistensi kualitas mereka.




● Sharnaaz Ahmad

Dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, Sharnaaz dikenal sebagai aktor serba bisa, khususnya dalam peran-peran keras dan penuh intensitas. Ia memerankan karakter ikonik Lan Todak dalam film remaja legendaris “Juvana”. Kerap tampil dalam proyek-proyek berani dan berisiko tinggi, Sharnaaz juga tampil dalam “Polis Evo 3” dan bekerja erat dengan Syafiq Kyle dan Syafiq Yusof.



● Shukri Yahaya

Dianggap sebagai salah satu aktor utama paling dicintai di televisi Malaysia, Shukri telah tampil dalam lebih dari 100 serial TV. Ia memukau penonton lewat aktingnya dalam drama-drama hits seperti “Asam Pedas untuk Dia”, “7 Hari Mencintaiku”, “Andainya Takdir”, “Rindu Awak Separuh Nyawa” hingga “Anda Itu Takdirnya”. Dikenal memiliki pertemanan personal dengan Sharnaaz Ahmad.




Amelia Henderson

Aktris multitalenta ini juga merupakan model, presenter, dan penulis. Ia dikenal publik luas berkat film horor “Pulau” (2023) dan aksi laga “J2: J Retribusi” (2021). Di luar layar,Amelia adalah pembawa acara podcast sukses “Studio Sembang” yang memiliki lebih dari 210 ribu subscriber di YouTube. Dikenal akan kecerdasannya, Amelia membawa dimensi baru dalam dunia perfilman Malaysia.




“Blood Brothers: Bara Naga” tidak hanya menandai pencapaian teknis luar biasa dengan sinematografi, adegan laga, dan musik latar berstandar tinggi, tetapi juga menjadi titik pertemuan aktor-aktor paling ikonik Malaysia dalam satu layar. Sebuah kolaborasi yang tak hanya menghibur, tapi juga merepresentasikan kemajuan sinema Malaysia yang semakin mendekati standar internasional.Film ini sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 11 Juni 2025, dan menjadi perkenalan terbaik untuk memahami kualitas blockbuster Malaysia yang semakin membanggakan.

Senin, 16 Juni 2025

Syirik: Danyang Laut Selatan’ Tawarkan Teror Mistis Berbalut Budaya Lokal, Tayang 19 Juni2025

 Jakarta, 16 Juni 2025 — Film horor terbaru bertajuk ‘Syirik: Danyang Laut Selatan’ siapmeneror layar lebar dengan pendekatan yang berbeda dari film horor kebanyakan. Tak sekadarmenyajikan adegan jumpscare, film ini justru menggali kedalaman kengerian dari akar-akarbudaya, kepercayaan kelam, dan praktik sesat yang masih eksis di masyarakat. Dengan ceritayang menyentuh sisi emosional dan spiritual, Syirik menghadirkan horor yang lebih personaldan mengusik batin penonton.

Kisah cinta tragis antara Said dan Sari menjadi salah satu benang merah dalam narasi film ini.Cinta mereka diuji oleh tradisi kuno, tekanan keluarga, serta ancaman dari kekuatan gaib.Perjuangan mereka menggambarkan dilema berat dalam memilih antara cinta, keluarga, dankebenaran.

Tokoh Said, yang digambarkan sebagai seorang santri yang kembali ke kampung halamannyadan menemukan desanya telah jatuh dalam kesesatan, menjadi inti dari konflik utama film ini.Cerita tersebut memunculkan pertarungan nilai antara iman dan penyimpangan, sertamenghadirkan dimensi moral dan spiritual dalam balutan genre horor.Intrik kekuasaan turut memperkuat ketegangan film ini.

 Sosok antagonis Ki Dalang, yangterobsesi pada ilmu hitam dan ritual tumbal, berhadapan dengan tokoh lurah yang harusmemilih antara menyelamatkan warganya atau menutupi rahasia kelam desa tersebut. Konflikini menjadi cerminan tentang pengorbanan, ambisi, dan kekuasaan yang menyesatkan.Film ini juga didukung oleh deretan bintang papan atas, seperti Teuku Rassya, DonnyAlamsyah, Kinaryosih, Totos Rasiti, Richelle Skornicki, dan Nikita Mirzani. 

Kehadiran para aktorini menjadi jaminan kualitas dari sisi akting dan daya tarik yang kuat bagi penonton.Menariknya, film ini juga menjadi salah satu titik balik karier Nikita Mirzani, yang selama inikerap menjadi sorotan media karena berbagai kontroversi. Dalam film ini, Nikita menunjukkandedikasinya sebagai aktris, dengan peran yang menantang dan emosional.‘Syirik: Danyang Laut Selatan’ juga mencuri perhatian dengan keberaniannya mengangkatberbagai mitos dan legenda lokal, terutama dari Jawa. 

Mulai dari cerita Danyang penjaga desa,pulung gantung, ritual pengorbanan, hingga konsep mengerikan seperti ‘wayang kulit manusia’,semuanya dikemas secara sinematik dan otentik, menghadirkan pengalaman horor yang terasanyata dan dekat dengan budaya masyarakat Indonesia.

Debut Richelle Skornicki sebagai pemeran utama di genre horor juga menjadi salah satu sorotan. Dalam perannya sebagai Sari, Richelle berhasil memerankan karakter yang penuhdilema dan pergolakan batin.Sisi visual film ini pun tak kalah mencuri perhatian.


 Dengan mengambil lokasi syuting diWonosari, film ini menyuguhkan lanskap alam dan suasana pedesaan yang penuh nuansamistis. Keindahan visual dari pemandangan alam hingga elemen arsitektur lokal memperkuatatmosfer mencekam dalam setiap adegannya.Dengan proses produksi yang memakan waktu cukup lama, Syirik dirancang bukan hanyauntuk menakuti, tetapi juga menggugah pemikiran penonton mengenai dampak darikeserakahan, ambisi, dan penyimpangan keyakinan.


‘Syirik: Danyang Laut Selatan’ akan tayang serentak pada 19 Juni 2025 di seluruh bioskopIndonesia. Jangan lewatkan pengalaman horor yang tak hanya menegangkan, tapi juga saratmakna budaya. 



Kamis, 12 Juni 2025

GALA PREMIERE FILM ASSALAMUALAIKUM BEIJING 2: LOST IN NINGXIA DI JAKARTA, FILM INI AKAN TAYANG SERENTAK PADA 19 JUNI 2025

 Jakarta, 10 Juni 2025 – Antusiasme para pecinta film drama romantis kembal bangkit lewat gelaran press conference Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia,yang digelar siang ini di EPICENTRUM XXI JAKARTA.


Setelah sebelumnya sukses memikat hati para undangan dalam soft launching hari Minggu, 18 Mei eksklusif di KBRI Beijing, Tiongkok, kini giliran Indonesia menyambut kehadiran sekuel drama lintas budaya yang sudah sangat lama dinantikan ini.Film ini tidak hanya menawarkan pemandangan menawan wilayah Ningxia di Tiongkok, tetapi juga menyajikan drama emosional yang menggali lebih dalam arti cinta, kehilangan, dan spiritualitas.Disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduksi oleh Imperial Picture,



Assalamualaikum Beijing : Lost in Ningxia menceritakan tentang perjalanan Aisha(Yasmin Napper), yang kini melakukan perjalanan penuh harapan ke Ningxia untuk menemukan kembali cinta lamanya, Arif (Emir Mahira), yang menghilang secara misterius. Namun perjalanan Aisha tidak mudah. Di tengah tantangan budaya dan medan asing, ia bertemu Mo (Baskara Mahendra), 



seorang pria Tionghoa-Indonesia yang menawarkan bantuan. Ketegangan emosional tumbuh saat perasaan baru mulai berkembang, namun Aisha harus menghadapi kenyataan ketika Arif tiba-tiba kembali ke hidupnya. Ia dihadapkan pada dilema besar: mengikuti cinta lama atau memberi ruang pada cinta baru yang membuka babak spiritual dalam hidupnya.Seluruh pemain dan crew berharap semoga film ini dapat memikat hati para pecinta film.

Karena Film ini menampilkan keindahan eksotis Ningxia, kehidupan komunitas Muslim di Tiongkok, serta nilai-nilai universal yang relevan untuk semua kalangan. Dengan sentuhan sinematografi yang indah dan alur cerita yang kuat,Assalamualaikum Beijing 2 siap menggugah emosi penonton dan menginspirasi banyak hati.



Dibintangi oleh Yasmin Napper sebagai Aisha, bersama Emir Mahira sebagai Arif,Baskara Mahendra sebagai Mo, Ria Ricis sebagai Evy, Lolox sebagai Victor, Ferry Salim sebagai Baba, Gabriella Ekaputri sebagai Saabira, Violetta sebagai Sisca,Hartawan Triguna sebagai Hastomo, Nadzira Shafa sebagai cameo.



Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia akan resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 19 Juni 2025. Film ini diharapkan tak hanya menjadi suguhan drama romantis yang memikat, 




namun juga membawa pesan tentang keberanian mencintai, keikhlasan melepaskan, dan merayakan perbedaan sebagai anugerah.





Jangan lewatkan film yang akan membawa anda menyelami keindahan Ningxia dan makna yang mendalam tentang arti kehilangan, pencarian, terluka serta harapan tersaji akan sebuah perjalanan kehidupan.




Rabu, 21 Mei 2025

Ganesa Films Rilis Poster dan Trailer Perdana Film Horor “Syirik (Danyang Laut Selatan)”, Nikita Mirzani Tampil Sebagai Penari Ledhek

 


Setelah menjadi perbincangan hangat di media sosial, Ganesa Films resmi merilis poster dan trailer perdana film horor terbaru mereka, Syirik (Danyang Laut Selatan). Peluncuran ini digelar di Cinepolis Senayan Park dan turut dihadiri para pemain yang untuk pertama kalinya menyaksikan pemutaran trailer di layar lebar sekaligus secara seremonial memperkenalkan poster resmi film kepada audiens yang hadir. Beberapa bintang yang ikut hadir dalam acara tersebut antara lain Richele Skornicki, Donny Alamsyah, Kinaryosih, dan Totos Rasiti. Film yang dibintangi oleh Richele Skornicki (sebagai Sari), Teuku Rasya (sebagai Said), Nikita Mirzani (sebagai Ningsih), Donny Alamsyah (sebagai Ki Dalang), Kinaryosih sebagai Santika, Ibu Sari), Totos Rasiti (sebagai Lurah), Staniafirasti (sebagai Bu Lurah), Pritt Timothy (sebagai Romo), Seteng Adja (sebagai Mbah Wito), dan Mila Rosinta (sebagai Danyang) ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 19 Juni 2025. Disutradarai oleh Hestu Saputra, Syirik (Danyang Laut Selatan) dipastikan bukan sekadar film horor biasa. Selain memadukan teror mistis dengan kisah cinta, konflik keluarga, dan kekuatan budaya lokal, film ini juga menghadirkan pendekatan konseptual yang berbeda. Ruang sosial desa pesisir dalam film ini dibangun sebagai semesta cerita (universe) yang hidup dan kompleks, menjadikannya tampil otentik dan membedakan Syirik (Danyang Laut Selatan) dari film-film bertema penari lainnya yang sudah lebih dulu hadir di perfilman Indonesia. Cerita berpusat pada Said (Teuku Rasya), seorang pemuda yang pulang ke desanya setelah bertahun-tahun menimba ilmu di pesantren. Namun, kepulangannya justru membuka tabir misteri—desanya kini diliputi kejadian supranatural yang mengancam keselamatan orang-orang terdekatnya, terutama Sari (Richele Skornicki), gadis yang telah lama ia cintai yang sekarang menjadi harapan Ibunya untuk menjadi seorang penari Ledek utama. Tak hanya itu, Said juga dihadapkan pada kenyataan pahit tentang keluarganya yang terikat pada tradisi kelam penuh rahasia yang ada sangkut pautnya dengan Sari. Mampukah ia menyelamatkan Sari dan desanya dari kuasa gelap? Ketegangan cerita langsung terasa dalam visual poster perdana yang menampilkan karakter-karakter utama dalam suasana mencekam. Dalam poster resmi tersebut, sosok Sari yang diperankan oleh Richele Skornicki tampil sebagai penari ledek, berdiri di tengah dan dikelilingi tokoh-tokoh lain yang menyiratkan banyaknya rahasia kelam yang terjadi di desa tersebut. Ditambah dengan kehadiran benda-benda klenik hingga hewan ular

yang identik dengan praktik kuasa gelap sehingga menggambarkan atmosfer horor dan teror yang kuat. Sementara itu, trailer resmi berdurasi dua menit sembilan belas detik menyuguhkan atmosfer desa yang penuh teror, dibuka dengan tembang Jawa serta adegan ritual yang akan menjadi kunci penting dalam film ini. Salah satu penampilan yang paling mencuri perhatian datang dari Nikita Mirzani, yang tampil memukau sebagai penari dengan tatapan tajam dan gerak tubuh penuh daya tarik mistis. Dalam film ini, Nikita memerankan karakter Ningsih, saingan Sari untuk menjadi penari Ledhek utama.Kehadiran Nikita Mirzani dalam film ini menjadi salah satu daya tarik utama, sekaligus menandai kembalinya Nikita ke layar lebar. Aksinya bersama aktor dan aktris lain akan menjadi kekuatan tambahan dalam menyokong cerita yang sudah begitu kuat. Sutradara Hestu Saputra menjelaskan bahwa film ini merupakan hasil perenungan panjang dan pengalaman empiris dari masa kecilnya di desa pesisir pantai selatan Jawa. “Sebagai seorang sutradara sekaligus penulis skenario film ini, saya ingin menampilkan horor yang tidak hanya menyeramkan secara visual, tapi juga menggugah secara emosional, apalagi film ini adalah hasil dari perenungan dan pengalaman saya selama tinggal di desa pesisir pantai selatan Jawa. Sehingga film Syirik (Danyang Laut Selatan) ini banyak menceritakan tentang lapisan konflik pada diri manusia terutama tentang keberanian, cinta, dan luka yang diwariskan turun-temurun,” ujarnya. Syirik (Danyang Laut Selatan) menyoroti tema-tema relevan seperti kekuasaan, ambisi, pengkhianatan, dan perjuangan cinta di tengah gejolak di sebuah desa. Nuansa budaya Jawa terasa kental melalui elemen-elemen khas seperti tari ledhek, ritual Bersih Dusun, dan mitos tentang Ratu Selir—unsur budaya yang jarang diangkat dalam film horor modern. “Meski terlihat sangat kental dengan unsur budaya, kami sengaja mengemas film Syirik (Danyang Laut Selatan) ini dengan pendekatan emosional yang relevan seperti kisah cinta terlarang, ambisi, serta pencarian jati diri, supaya bisa menyentuh Gen-Z tanpa kehilangan kekayaan nilai lokalnya,” tambah Chandir Bhagwandas, produser film Syirik (Danyang Laut Selatan). Film ini juga secara tegas mengangkat isu-isu seperti ilmu hitam, santet, dan bahaya ketika warisan budaya turun-temurun dimanipulasi menjadi alat kekuasaan. Unsur budaya Jawa seperti tari ledhek, ritual Bersih Dusun, hingga mitos Ratu Selir ditampilkan dengan cara yang ekspresif, namun tetap menjaga penghormatan terhadap akar budayanya. Jika harus dirangkum dalam satu kata, maka film ini adalah "Magis". Semakin tidak sabar menyambut kehadiran film Syirik (Danyang Laut Selatan) yang trailer resminya kini sudah dapat disaksikan melalui kanal YouTube Ganesa Films dan akun Instagram @filmsyirik_official. Ikuti terus kanal resmi tersebut untuk informasi eksklusif dan kejutan lainnya menjelang penayangannya.

PRESS CONFERENCE OFFICIAL TRAILER FILM & ORIGINAL SOUNDTRACK ASSALAMUALAIKUM BEIJING 2: LOST IN NINGXIA DIGELAR DI JAKARTA DAN BEIJING!! SIAP SAMBUT PENONTON BIOSKOP TANAH AIR

 



  • Sebuah cerita yang menyajikan kisah cinta lintas budaya yang penuh gejolak, dengan latar eksotis Ningxia, Tiongkok. 

  • Perjalanan menemukan diri sendiri melampaui kehilangan, pengkhianatan, harapan dan pencarian akan iman dan cinta sejati yang penuh dinamika

  • Pemutaran trailer perdana dan penampilan memukau dari Hanin Dhiya, Fadhillah Intan, Nadzira Shafa dan Dinda Alfa Regina

    Antusiasme para pecinta film drama romantis kembali menyala lewat gelaran press conference Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia, yang digelar siang ini di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Setelah sebelumnya sukses memikat hati para undangan dalam soft launching hari Minggu, 18 Mei eksklusif di KBRI Beijing, Tiongkok, kini giliran Indonesia menyambut kehadiran sekuel drama lintas budaya yang sudah sangat lama dinantikan ini.

    Acara dibuka dengan hangat oleh MC yang memperkenalkan perjalanan film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia, sebuah kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan harapan yang dikemas dalam balutan budaya dua negara, Indonesia dan Tiongkok. 

    Para performer yang mengisi original soundtrack film ini turut hadir memeriahkan suasana. Adalah Fadhillah Intan, Nadzira Shafa, Dinda Alfa Regina dan Hanin Dhiya, tampil membawakan lagu tema yang penuh makna, seketika menghadirkan keharuan di ruangan dan menyentuh hati para hadirin.

    Sorotan utama acara ini adalah pemutaran trailer perdana. Trailer ini menampilkan perjalanan Aisha (Yasmin Napper), seorang reporter televisi yang meliput acara di Ningxia dan berniat memberi kejutan pada kekasihnya, Arif (Emir Mahira), yang sedang menempuh studi S2 di sana. Namun, Arif menghilang, dan Aisha dibantu oleh Mo (Baskara Mahendra), pemuda Tionghoa-Indonesia yang tinggal di sana, untuk mencarinya. Pencarian ini menjadi perjalanan religi bagi Aisha sebagai

    seorang yang baru mengenal Islam. Di tengah kekecewaan pada Arif, ia mulai memiliki perhatian pada Mo. Saat Aisha mulai melupakan Arif dan memperhatikan Mo, Arif kembali. Aisha bimbang, pada siapa hati yang dia miliki dilabuhkan. 

    Visual eksotis wilayah Ningxia dengan lanskap alamnya yang memukau serta potongan-potongan konflik emosional antara karakter Aisha, Arif, dan Mo berhasil membius perhatian seluruh yang hadir. Adegan-adegan dalam trailer berhasil merepresentasikan betapa film ini akan menjadi lebih dari sekadar kisah cinta — melainkan perjalanan tentang keberanian, keikhlasan, dan memaknai kembali arti cinta lintas perbedaan.

    Seluruh jajaran pemain dan kru film diperkenalkan secara langsung di atas panggung. Dimulai dari Yasmin Napper, Emir Mahira, Baskara Mahendra, Ria Ricis, Gabriella Eka Putri, Violeta Wijaya, dan Ferry Salim. Turut serta hadir perwakilan dari rumah produksi Imperial Pictures beserta partner pada project film ini terdapat Pak Hartawan sebagai Produser, Pak Niki dari 786 Production dan Rumpi Entertainment, Pak Guntur Soeharjanto sebagai sutradara, Ibu Asma Nadia sebagai penulis buku, dan Kak Bhutet sebagai Casting Director.

    Suasana semakin semarak ketika acara mulai kedalam segment penampilan penyanyi soundtrack film Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia tampil bergantian menyanyikan lagu-lagu yang akan menjadi warna emosional film ini. Musik yang dihadirkan bukan sekadar pelengkap, tapi menjadi narasi tersendiri yang membangun kedalaman cerita film.

    Selain menyapa media dan para tamu undangan, para pemain juga berbagi kisah menarik selama proses syuting di Tiongkok. Mulai dari tantangan menghadapi cuaca ekstrem di Ningxia, hingga pengalaman bersentuhan langsung dengan budaya masyarakat Hui yang begitu hangat dan bersahaja. Bagi Yasmin Napper, memerankan Aisha adalah pengalaman personal yang mengajarkannya banyak hal tentang keberanian menghadapi kehilangan dan merelakan.

    Acara press conference ditutup dengan sesi foto bersama para pemain, kru, media, serta para performer. Sebagai penutup yang manis, Hanin Dhiya kembali membawakan lagu penutup yang menyentuh hati, membuat seisi ruangan larut dalam suasana hangat dan emosional.

    Assalamualaikum Beijing 2: Lost in Ningxia akan resmi tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 19 Juni 2025. Film ini diharapkan tak hanya menjadi suguhan drama romantis yang memikat, namun juga membawa pesan tentang keberanian mencintai, keikhlasan melepaskan, dan merayakan perbedaan sebagai anugerah.

    Jangan lewatkan film yang akan membawa penonton menyelami keindahan Ningxia dan makna yang mendalam tentang arti kehilangan, pencarian, terluka serta harapan tersaji akan sebuah perjalanan kehidupan. Film ini akan tayang serentak di bioskop mulai 19 Juni 2025.

Kamis, 15 Mei 2025

Hadir Lagi, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara Siap Membawa Penonton #KembaliKeKeluarga

 Jakarta, 14 Mei 2025 — Setelah sukses menghangatkan dan menyatukan kembali keluarga

Indonesia lewat film animasi JUMBO, Visinema Studios bersama Indonesia Kaya kini

kembali menghadirkan Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara bekerja sama

dengan Ciputra Artpreneur. Dipentaskan pada 20 Juni hingga 13 Juli 2025, pementasan

merupakan adaptasi dari salah satu IP terpopuler dan tersukses yang juga telah diangkat ke

layar lebar, dan akan menjadi satu-satunya pertunjukan panggung musikal yang hadir selama

hampir satu bulan penuh dengan total 30 kali pertunjukan.

Setelah sukses pada edisi tahun lalu dengan mendatangkan lebih dari 30 ribu penonton, kini

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 akan disajikan dengan lebih megah

untuk membawa semua penonton #KembaliKeKeluarga. Pertunjukan tahun ini akan

menampilkan koreografi tari yang lebih semarak, desain artistik panggung, hingga

aransemen lagu yang diperbarui untuk memberikan pengalaman yang lebih hangat dan

mengesankan.

Disutradarai oleh Pasha Prakasa dan diproduseri oleh Cristian Imanuell, Billy Gamaliel, dan

Chriskevin Adefrid, Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara 2025 akan tampil

berbeda dengan edisi perdananya. Dengan susunan keluarga Abah dan Emak kini diperbarui

dengan jajaran pemeran baru yang membawa energi segar ke atas panggung. Adegan pada

setiap babak akan dikembangkan menjadi lebih emosional, mengajak penonton untuk

kembali merasakan nilai-nilai keluarga yang penuh makna dan kehangatan.

“Visinema Studios selalu berkomitmen untuk menghadirkan karya dan konten yang

ditujukan untuk anak-anak dan keluarga. Setelah kesuksesan Pertunjukan Musikal Keluarga

Cemara tahun lalu, disusul dengan capaian luar biasa film animasi JUMBO, kami kembali

mempersembahkan Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara, semoga bisa menjadi pilihan

utama untuk keluarga dalam menikmati hiburan berkualitas. Selain itu, tentunya kami

berharap industri dan ekosistem musikal maupun pertunjukan panggung di Indonesia juga

menjadi lebih semarak dan terus berkembang,” kata produser Pertunjukan Panggung

Musikal Keluarga Cemara Cristian Imanuell.

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara tahun ini diharapkan dapat menjangkau

lebih banyak keluarga Indonesia. Dengan harga tiket presale yang terjangkau dan Visinema

Studios sebagai studio yang konsisten menghadirkan hiburan berkualitas untuk anak dan

keluarga, pertunjukan panggung ini menjadi salah satu karya unggulan yang layak dinikmati

oleh anak-anak dan keluarga Indonesia.

“Indonesia Kaya percaya bahwa panggung bukan sekadar ruang pertunjukan, melainkan

medium penting untuk merawat jati diri bangsa. Kisah Keluarga Cemara adalah salah

satunya, hadir dengan nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan cinta yang tulus – nilai

yang tetap relevan lintas generasi. Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara kami

hadirkan kembali sebagai wujud nyata komitmen berkelanjutan kami dalam mendukung

kelestarian hidup seni pertunjukan Indonesia. Kami berharap, pementasan ini dapat

menyentuh lebih banyak hati dan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni

pertunjukan, serta membangkitkan semangat untuk terus berkarya di dunia seni

pertunjukan Tanah Air,” ujar Billy Gamaliel, Program Manager Indonesia Kaya sekaligus

produser pementasan ini.

Sutradara Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara Pasha Prakasa menambahkan,

“Ini adalah kesempatan yang sangat langka, sebuah pertunjukan panggung musikal di

Indonesia memiliki total 30 kali pertunjukan selama hampir satu bulan penuh, dan

melakukan rerun. Kami semua berharap Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara

bisa menjadi katalisator bagi semakin berkembangnya ekosistem musikal di Indonesia, dan

yang terpenting, menjadi hiburan berkualitas yang dapat dinikmati oleh banyak keluarga

Indonesia.”

Pasha menjelaskan bahwa tahun ini akan ada beberapa penyesuaian adegan dan tata

artistik, seperti penambahan moving set untuk memberikan pengalaman baru dan berbeda

dari pertunjukan sebelumnya. Tak hanya itu, video musik untuk seluruh lagu Pertunjukan

Panggung Musikal Keluarga Cemara juga akan dirilis. Pada tahun lalu, Pertunjukan

Panggung Musikal Keluarga Cemara berhasil meraih Piala AMI Awards untuk kategori Album

Musikal Terbaik.

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara dibintangi diantaranya oleh Taufan Purbo,

Simhala Avadana, Andrea Miranda, dan Galabby yang kembali memerankan karakter Abah

dan Emak. Sementara Amira Karin, Aisyah Fadhila, Fazka Bahanan, dan Quinn Salman

masing-masing akan kembali menjadi Euis dan Ara.

Saatnya #KembaliKeKeluarga dengan menonton Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga

Cemara pada 20 Juni–13 Juli 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Dapatkan informasi terbaru

Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara melalui akun media sosial resmi

@musikalkeluargacemara, @visinemastudios, @visinemaid, @artpreneur, dan

@indonesia_kaya.



Senin, 12 Mei 2025

JAFF Market Tampilkan Perkembangan Industri Kreatif Indonesia di Cannes Film Festival

Jakarta, 12 Mei 2025 – Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF), salah satu festival film
terkemuka di Asia, kembali hadir di Cannes Film Festival tahun ini dengan delegasi yang solid
untuk merayakan edisi ke-20 yang akan datang. JAFF Market, sebagai platform industri
profesional JAFF, hadir di Marché du Film dengan sejumlah kemitraan dan proyek unggulan. 

Proyek JAFF Market yang Dipresentasikan di Cannes
Tahun ini, JAFF Market dengan bangga mendukung sejumlah sineas, studio, produser, dan
proyek Indonesia yang berpartisipasi di Cannes. Salah satunya adalah Pangku, film drama
coming-of-age berlatar krisis ekonomi Indonesia tahun 1998, yang juga menjadi debut

penyutradaraan aktor ternama Indonesia Reza Rahadian. Film ini pertama kali diperkenalkan
melalui JAFF Future Project 2024, memenangkan White Light Post-Production Award, dan
akan diputar dalam program “HAF Goes to Cannes” di Marché du Film sebagai representasi
kekuatan cerita sinema Indonesia.

Tak hanya Pangku, tiga proyek IP original dari JAFF Content Market 2024 juga akan dibawa
ke program Spotlight Asia - Asian IP Adaptation: Showbox Masterclass & Pitching
Session di Marché du Film, menegaskan upaya JAFF Market mendorong kisah-kisah
Indonesia ke panggung dunia:

 Locust dari penerbit independen Kosmik, yang didirikan oleh komikus senior Sunny
Gho. Sunny dikenal berkontribusi dalam proyek-proyek besar Marvel, DC Comics, dan
Star Wars, serta aktif membangun ekosistem komik independen di Indonesia melalui
Kosmik dan JICAF.
 Bandits of Batavia oleh Bryan Valenza dan studionya, Beyondtopia. Bryan dikenal
secara global atas karyanya dalam Venom: Lethal Protector, Batman & The Joker: The
Deadly Duo, serta berbagai judul di Image Comics. Proyek terbarunya ini
menggabungkan folklore Indonesia dengan narasi visual yang modern dan dinamis.
 Jitu, dari Caravan Studio, didirikan oleh ilustrator dan desainer Chris Lie. Caravan
Studio telah terlibat dalam proyek besar seperti Game of Thrones, Transformers, Star
Wars, dan Shazam, serta bekerja sama dengan perusahaan ternama seperti Sony,
Konami, Mattel, dan Marvel Comics.

“Cannes memberi kami kesempatan untuk menunjukkan energi dan peluang yang sedang
berkembang pesat di industri film Indonesia. Kami sangat bangga karena sejumlah proyek
terpilih JAFF Market seperti Pangku, Locust, Bandits of Batavia, dan Jitu kini bisa melangkah ke
panggung dunia di Cannes,” ujar Ifa Isfansyah, Festival Director JAFF sekaligus President
Commissioner JAFF Market.

Kemitraan JAFF Market di Cannes
Selain itu, JAFF Market akan berkolaborasi dengan Netherlands Film Fund pada 16 Mei di
paviliun SEE NL dalam acara networking untuk memperkuat implementasi perjanjian co-
production antara Indonesia dan Belanda yang ditandatangani pada JAFF Market 2024. Acara
ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

JAFF Market juga akan bekerja sama dengan Adelaide Film Festival dari Australia, yang
menjadi mitra JAFF Market 2024, dalam sesi diskusi dan networking yang digelar 18 Mei di
booth Screen Australia, sebagai langkah awal memperluas kerja sama antara industri film
kedua negara.
Untuk meningkatkan eksposur studio dan investor Indonesia di kancah internasional, JAFF
Market juga menggandeng Visinema* dan Jagartha** melalui rangkaian acara networking
yang mempertemukan pelaku industri film Indonesia dengan mitra internasional.

“2025 menjadi momentum penting, bukan hanya karena JAFF merayakan 20 tahun kiprahnya
mendukung sinema Asia, tetapi juga karena JAFF Market hadir kembali dengan semangat yang
lebih besar untuk menjadi platform kolaborasi bagi sineas, produser, dan pelaku industri dari
dalam dan luar negeri. Harapannya, kehadiran di Cannes ini dapat memperluas jejaring dan
menciptakan dampak nyata untuk ekosistem film Indonesia ke depan,” ujar Linda Gozali, JAFF
Market Director.

Industri film Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan luar biasa dengan mencatat lebih dari
80 juta penonton bioskop dan menguasai 65% pangsa pasar lokal pada 2024. Sebagai
bagian dari perayaan 20 tahun, edisi kedua JAFF Market akan digelar pada 29 November – 1
Desember 2025 di Yogyakarta untuk memperluas kemitraan global dan mendukung generasi
baru sineas Asia Tenggara.



Rabu, 07 Mei 2025

Kementerian Kebudayaan Hadirkan Sinema Indonesia di Cannes Film Festival 2025

Jakarta, 6 Mei 2025 — Indonesia kembali menunjukkan eksistensinya di panggung sinema

internasional melalui partisipasi aktif dalam ajang film terbesar di dunia, Cannes Film Festival

2025. Melalui kehadiran Paviliun Indonesia di Marche du Film, pasar film terbesar dunia yang

menjadi bagian dari festival, Indonesia siap memperluas jejaring global dan membuka peluang

kolaborasi strategis untuk kemajuan industri film tanah air.




Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menggelar Taklimat Media Cannes

International Film Festival di CGV FX Sudirman, Senayan untuk apresiasi kehadiran Sinema

Indonesia di ajang internasional Cannes Film Festival 2025 pada 13–24 Mei 2025. “Saya

memberikan apresiasi kepada seluruh pihak, terutama insan perfilman, sutradara, produser,

aktor, penulis, animator, teknisi, hingga pekerja kreatif lain yang bekerja sepenuh hati

membangun jembatan budaya Indonesia dan dunia melalui sinema,” ucapnya.


Menbud Fadli Zon berharap film Indonesia mendapatkan apresiasi yang sangat baik di dunia

internasional. “Saya berharap kehadiran ini bukan sekadar kehadiran biasa. Kita berharap ini

akan memperkuat kembali inspirasi, semangat, dan daya dukung serta daya dorong bagi

industri film, baik di internasional maupun di daerah-daerah. Di dalam negeri, kita sudah

mendapatkan apresiasi yang sangat baik dengan jumlah penonton film tahun lalu mencapai

81 juta penonton untuk film Indonesia, mengalahkan penonton film asing sekitar 40 jutaan.

Kita berharap dengan kehadirannya di Cannes ini bisa memperkuat kolaborasi dan menarik

banyak mitra internasional lain” paparnya.




Di Marche du Film Cannes Film Festival 2025, para Delegasi Indonesia akan hadir dalam

berbagai kegiatan. Salah satunya adalah film Ikatan Darah yang diproduseri Iko Uwais melalui

rumah produksi Uwais Pictures untuk bisa berjejaring dan bertemu dengan calon mitra

internasional. Film tersebut mengangkat silat dan cerita lokal.



Selain itu, juga hadir film animasi Jumbo yang telah mendapat raihan 8 juta penonton lebih
dan menjadi film Indonesia terlaris ketiga sepanjang masa. Jumbo juga akan bertemu dengan
para calon mitra untuk memasarkan dan mendistribusikan film animasi kebanggaan Indonesia
tersebut untuk bisa ditayangkan di lebih banyak negara.


Tiga kekayaan intelektual (intellectual property/IP) komik Indonesia, juga akan hadir di Marche
du Film diusung oleh JAFF Market. Mereka adalah Bandits of Batavia rilisan Beyondtopia
karya Bryan Valenza, komik Locust rilisan Studio Kosmik, dan Jitu yang dirilis Caravan Studio.
Ketiga komik yang siap dialihwahanakan menjadi film layar lebar tersebut akan mengikuti
program Spotlight Asia di Marche du Film, setelah terseleksi di JAFF Market 2024.



Film panjang debut penyutradaraan Reza Rahadian, Pangku juga akan berpartisipasi di
Marche du Film Cannes.Film Pangku dipresentasikan di Cannes untuk bertemu dengan calon
mitra kolaborator, seperti sales agent. “Saya sangat berbahagia karena kehadiran dan atensi
dari Kementerian Kebudayaan luar biasa terhadap kemajuan perfilman dan kebudayaan
Indonesia. Terima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Kebudayaan yang sudah
memberikan support untuk kami bisa berangkat dan saya merasa kehadiran pemerintah itu
nyata bagi banyak insan film Indonesia,” ucap Reza Rahadian yang turut hadir.



Film terbaru dari Palari Films karya sutradara Edwin, Monster Pabrik Rambut yang memiliki
judul internasional Sleep No More juga akan hadir di Marche du Film. Film yang dibintangi
Rachel Amanda, Lutesha, Iqbaal Ramadhan, dan Sal Priadi tersebut merupakan ko-produksi
antara Indonesia, Singapura, Jepang, dan Jerman. Di Marche du Film, Sleep No More akan
diwakili oleh ShowBox sebagai sales agent mereka. ShowBox merupakan sales agent yang
juga menaungi film horor blockbuster Korea Selatan Exhuma.



Cannes Film Festival 2025 juga menjadi ajang kembalinya aktris legendaris Indonesia
Christine Hakim. Sebelumnya, film yang dibintanginya, Tjoet Nja’ Dhien (1989) menjadi film
Indonesia pertama yang ditayangkan di festival tersebut. Kini, Christine Hakim kembali ke
Cannes dalam debutnya sebagai produser untuk film The Mourning Journey yang disutradarai
Garin Nugroho dan dibintangi oleh Reza Rahadian. The Mourning Journey akan mencari
calon mitra kolaborator di Marche du Film.



Produser dan sutradara Razka Robby Ertanto juga menjadi salah satu produser yang
terseleksi untuk mengikuti program Producers Network Marche du Film. Di program tersebut,
Razka akan mempresentasikan proyek film terbarunya yang menceritakan kisah tentang
penyanyi seriosa legendaris Indonesia yang juga merupakan istri pelukis S. Sudjojono, Rose
Pandanwangi. Razka sebelumnya telah memproduseri film-film yang juga disutradarainya,
seperti Midnight in Bali (2025), Yohanna (2024), dan Ave Maryam (2018).



Produser Yulia Evina Bhara, yang tahun lalu juga menjadi salah satu dari lima produser
Indonesia di program Producers Network Marche du Film, tahun ini juga akan kembali hadir
di Cannes Film Festival. Namun, keterlibatannya kali ini adalah menjadi anggota juri untuk
Semaine de La Critique (Critics Week) Cannes Film Festival 2025. Yulia akan bergabung
bersama Jihane Bougrine, Josee Deshaies, Daniel Kaluuya and Presiden juri Rodrigo
Sorogoyen. “Ada banyak potensi di depan mata yang sebenarnya sebagai filmmaker kami

siap sedia, kapan saja ketika kami akan dilibatkan, tentu saja kami akan siap. Mudah-
mudahan, sinergi ini ke depan akan menghasilkan sesuatu yang lebih besar,” ujar Yulia.



Film ko-produksi KawanKawan Media berjudul Renoir yang disutradarai oleh sutradara
Jepang Chie Hayakawa (Plan 75) yang di ko-produseri oleh Yulia Evina Bhara dan Amerta
Kusuma terseleksi di kompetisi utama Cannes tahun ini. Renoir adalah film ko-produksi antara
Jepang, Indonesia, Perancis, Filipina dan Singapura.



Di akhir acara, Menbud Fadli Zon kembali menegaskan hadirnya film Indonesia di ajang
Cannes Film Festival 2025 adalah sebuah prestasi, “Saya ingin mengucapkan lagi selamat
kepada para insan perfilman indonesia yang akan menjadi duta budaya Indonesia. Prestasi
dan langkah ini menjadi semacam milestone baru pada perfilman Indonesia agar semakin
maju dan kehadirannya mendapat apresiasi di tingkat internasional sesuai dengan amanat
konstitusi kita pada pasal 32 ayat 1 UUD 1945, negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban dunia,” tutupnya.

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates